Selamat Datang di Blog Kursus Quran Al Falah

Sabtu, 21 April 2012

Tips makan sehat cara Nabi (2)

4. Biasakan makan dan minum sambil duduk
Jika saat ini kita sering menjumpai acara yang menyediakan makanan tanpa menyediakan tempat duduk, sebaiknya sebagai umat muslim tetap mencontoh cara makan dan minum Rasulullah.
Dari Anas ra, “Bahwa Rasulullah melarang seseorang minum sambil berdiri.” Qatadah berkata, “Kemudian kami bertanya kapada Anas bagaimana kalau makan?.” Ia menjawab, “Bahwa itu lebih buruk.”

 5. Jangan makan sambil bersandar
 Rasulullah tidak pernah menyandarkan punggungnya pada kursi saat makan. Beliau dalam posisi benar-benar tegak saat makan. Posisi tegak saat makan akan memudahkan makanan masuk ke dalam lambung, sehingga memperkecil resiko terjadinya sembelit.
Rasulullah bersabda, “Aku tidak akan makan sambil bersandar.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Dari Ibnu Umar ra, Rasulullah melarang dua tempat makan: yaitu duduk di meja temapt minum khamar (arak) dan makan sambil menyungkur.” (HR. Abu Dawud, dishahihkan oleh Albani). 

6. Makan dengan menggunakan tangan kanan 
Rasulullah menganjurkan makan dengan menggunakan tangan kanan agar tidak menyerupai cara makan setan yang menggunakan tangan kiri.
Rasulullah bersabda kepada Umar bin Salamah, “Wahai anakku, sebutlah nama Allah dan makanlah dengan tangan kananmu dan makanlah apa yang ada di depanmu.” (HR. Muttafaq ‘alaih). 

7. Rasulullan makan dengan menggunakan 3 jari
Dari Ka’ab bin Malik, “Bahwasanya Rasulullah saw makan dengan menggunakan tiga jari dan menjilatinya sebelum mengelapnya.” (HR. Muslim). 
Makan menggunakan tiga jari mempunyai hikmah bahwa makanan yang terambil hanya sedikit. Jika makanan yang masuk ke dalam mulut sedikit akan mempermudah dalam mengunyah makanan. Makanan pun akan menjadi lebih halus dan memperingan kerja alat pencernaan dan mempercepat proses pencernaan.

8. Biasakan mengkonsumsi buah sebelum makan makanan padat
Dari Salman bin Amir, Rasulullah saw bersabda,”Jika seseorang berbuka, hendaklah dia berbuka dengan kurma. Sekiranya tidak ada kurma, maka hendaklah ia berbuka dengan air. Sesungguhnya air itu bersih lagi suci.” (HR. Abu Dawud dan at-Tirmidzi)
Mengapa Rasulullah menganjurkan berbuka dengan kurma terlebih dahulu? Buah sangat baik di konsumsi saat perut kita dalam keadaan kosong. Karena buah mengandung antioksidan yang dapat membersihkan racun dalam tubuh. Buah juga mampu menghasilkan energi dengan cepat karena memiliki kandungan gula sederhana yang langsung diserap oleh tubuh. Selain itu, buah memiliki kandungan serat yang tinggi yang akan mempercepat proses pembuangan sisa-sisa makanan.

 9. Hindari minum sambil bernafas atau meniupnya
Rasulullah telah meralarang bernafas di dalam bejana atau meniup air di dalammnya.” (HR. At-Tirmidzi). Alasan beliau untuk tidak bernafas saat kita minum adalah saat kit bernafas kita menghirup oksigen (O2) dan mengeluarkah karbon dioksida (CO2). Apabila karbon dioksida (CO2) bereaksi denga air (H2O), makan akan berubah menjadi asam cuka (H2O CO3). Asam cuka akan menyebabkan bau busuk pada air tersebut. Bakteri dan kuman yang ada di dalam paru-paru dan saluran pernafasan kita juga akan mencemari minuman tersebut. Minum juga harus menggunakan gelas atau cangkir yang utuh (tidak retak/pecah). Rasulullah tidak pernah menggunakan gelas atau cangkir yang retak. “Rasululah melarang minum dari bagian cangkir yang pecah dan melarang untuk bernafas dalam air minum.” (HR.Abu Dawud dan Ahmad) 

10. Hindari minum dalam satu kali tegukan
Agar terhindar dari kesedak, Rasulullah minum segelas air dengan dua atau tiga kali tegukan. Juga dianjurkan untuk membaca basmalah sebelum minum dan membaca hamdalah sesudah mimun.
Rasulullah bersabda, “Janganlah kalian minum sekali teguk seperti minumnya unta, tetapi minumlah dua atau tiga kali teguk. Dan bacalah basmalah jika kamu minum serta bacalah hamdalah jika kamu selesai minum.” (HR. At-Tirmidzi). 

 11. Jangan pernah mencela makanan
Terkadang kita mencela makanan yang rasanya kurang enak. Rasulullah adalah orang yang tidak pernah mencela makanan. “Rasulullah saw sama sekali tidak pernah mencela makanan. Apabila suka sesuatuia akan makan, dan jika tidak suka maka ia tinggalkan. “ (HR. Muttafaq ‘alaih).
Mengapa kita tidak boleh mencela makanan? Menurut hasil penelitian Prof. Dr. Masaru Emoto seorang pakar kedokteran alternatif dari UniversitasYokohama Jepang, bahwa makan yang dipuji akan akan berubah warna dan mengeluarkan aroma yang khas, sedang makanan yang dicela akan cepat membusuk. Hal ini didasarakan pada hasil percobaannya pada dua buah toples yang diisi nasi, kemudian satu toples dipuji dan satu toples dicela. Hikmah yang dapt kita ambil dari percobaan ini adalah jika kita mensyukuri makanan yang telah Allah berikan maka makanan tersebut akan menjadi berkah bagi kita. Dan sebaliknya, jika kita mencela makanan maka makan tersebut akan berdampak buruk buat kita.

12. Jika makanan jatuh segera ambil dan buang bagian yang kotor
Rasulullah bersabda, “Apabila makanan seseorang dari kamu jatuh, maka hendaklah ia mengambilnya dan membuang bagian yang kotor, lalu makanlah ia dan jangan membiarkannya utnuk setan.” (HR. Muslim)
Hadist ini menunjukkanbetapa Rasulullah menghargai sekecil apapun makanan itu. Mari kita tengok, bagi orang yang kelaparan, sepotong roti sangat berati.

13. Biasakan menutup tempat makanan dan minuman
Untuk mencegah terhadap timbulnya penyakit Rasulullah selalu menutup makanan dan minuman. Sebagaimana sabdanya, “Tutuplah bejana (jika di dalamnya ada makanan), ikatalah mulut tempat air, dan tutuplah pintu-pintu dan padamkanlah (pada malam hari sebelum tidur). Karena sesungguhnya setan tidak membuka tutup tempat minum, tidak membuka pintu yang ditutup juga tidak membuka bejana makanan.” (HR.Muslim) 
“Tutuplah dan tutuplah tempat minum, karena dalam satu tahun itu ada satu malam di mana wabah penykit turun. Setiap kali wabah melewati bejana yang tidak ditutup atau tempat minum yang tidak ditutup, pasti akan menaruhkan bibit penyakitnya di tempat tersebut. (HR.Muslim)
Dengan menutup tempat makanan dan minuman, maka makanan dan minuman akan terlindung dari debu, atau binatang pembawa bibit penyakit seperti tikus, kecoa, lalat, nyamuk, dll.

14. Biasakan untuk selalu menjaga kebersihan gigi 
Rasulullah selau menjaga kebersihan mulut dengan bersiwak. Beliau juga menganjurkan agar kita bersiwak sebelum mengerjakan shalat. “Seandainya aku tidak khawatir memberatkan pada umatku, niscaya aku perintahkan wajib bersiwak (menggosok gigi) pada tiap-tiap shalat.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim). 
Bersiwaklah (menggosok gigi) kamu sekalian, sebab bersiwak itu adalah membersihkan mulut dan membuat Allah menjadi senang. Setiap Jibril datang kepadaku, ia selalu berpesan untuk bersiwak.” (HR. Ibnu Majah) 
“Shalat dengan terlebih dahulu bersiwak (menggosok gigi), tujuh kali lebih baik daripada sholat tanpa bersiwak(menggosok gigi).” (HR. Ahmad)

Senin, 16 April 2012

Tips makan sehat cara Nabi (1)


Tips Makan Sehat Cara Nabi (1)

Nabi Muhammad adalah seorang suri tauladan bagi kita semua. Itulah firman Allah dalam surat Al Ahzab ayat 21.
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah.

Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan, “ayat dalam surat al ahzab di atas adalah dasar yang paling utama dalam perintah meneladani Rasulullah saw baik dalam perkataan, perbuatan dan keadaannya, oleh karena itu Allah Ta'ala menyuruh manusia untuk meneladani Rasulallah saw. Kalau ada manusia yang sakit satu kali dalam hidupnya, dialah Nabi Muhammad saw. Banyak tokoh dunia yang kagum kepada tingkat kesehatan beliau. Salah satunya adalah singa daratan Eropa, Napoleon Bonaparte. Dia sangat mengagumi terhadapkemampuan beliau dalam menjaga kesehatannya. Rasulullah saw benar-benar sangat memperhatikan kesehatan jasmani dan rohaninya yang dimulai dari hal-hal yang kecil seperti cara makan dan minum, cara mengnyah makanan, bersiwak, memotong kuku, sampai pada cara menyisir rambut.

Dengan mengikuti pola makan beliau, berarti kita telah menghidupkan sunnahnya. Rasulullah bersabda, “Barang siapa yang menghidupkan sunnahku, seseungguhnya dia mencintaiku, barang siapa yang mencintaiku sesungguhnya dia bersamaku di dalam surga.” (H. Abu Dawud).

Jika kita menerapkan pola makan yang dilakukan oleh Nabi, maka kita akan mendapatkan 2 keutungan, yaitu: kita akan menjadi sehat; kita akan mendapatkan pahala karena telah melaksanakan sunnah Rasulullah. Berikut adalah tips makan sehat cara beliau:

1.      Biasakan mencuci tangan sebelum dan sesudah makan
Rasulullah menganjurkan kepada kita untuk mencuci tangan, sebagaimana sabdanya, “Barang siapa yang menginginkan agar Allah memperbanyak kebaikan rumahnya,maka hendaklah ia selalu berwudhu ketika santapannya datang dan diangkat.”(HR.Ibnu Majah dan al-Baihaqi).
Dengan berwudhu maka kotoran yang menempel pada kulit seperti keringat, debu, kuman, zatnkimia berbahaya, dan kotoran lainnya akan bersih sekaligus memberikan kesegaran tubuh.
Rasulullah juga sangat perhatian terhadap kebersihan tangan, sehingga saat bangun tidur kita dianjurkan untuk mencuci tangan.
“Apabila salah seorang dari kalian bangun dari tidurnya, maka janganlah ia mencelupkan tangannya dalam bejana, sampai ia menbasuhnya tiga kali. Karena sesungguhnya ia tidak tahu di mana tanganya bermalam.”( HR. Muslim)

2.      Biasakan berdoa sebelum dan sesudah makan
Berdoa sebelum dan sesudah makan adalah bentuk rasa syukur terhadap Allah atas rezeki yang telah diberikan kepada kita. Ada 2 hadist yang bersangkutan dengan penting berdoa sebelum dan sesudah makan atau minum.
Dari Aisyah ra, Rasulullah sawbersabda, “Apabila salah seorang diantara kamu makan, hendaklah ia mengucapkan basmalah pada awalnya. Dan bila ia lupa membaca basmalah, maka hendaklah ia membaca bismillahi awwalahuwa akhirahu.” (HR. Abu Dawud  dari at-Tirmidzi)
“Sesungguhnya Allah meridhai seorang hamba yang apabila telah makan suatu makanan, ia memuji-Nya dan apabila dia minum minuman punmemuji-Nya.” (HR. Muslim).
Apabila Allah telah ridha, maka setiap asupan makanan dan minuman yang kita konsumsi akan menjadi berkah bagi tubuh kita. Berkah yang kita dapat dari Allah adalah nikmatkesehatan. Sehingga jika kita banyak bersyukur maka akan semakin sehatlah tubuh kita.

3.      Makanlah sesuai dengan Kecukupan gizi
Dalam surat Al A’raaf 31 Allah berfirman :
Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di Setiap (memasuki) mesjid[534], Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan[535]. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.
[534] Maksudnya: tiap-tiap akan mengerjakan sembahyang atau thawaf keliling ka'bah atau ibadat-ibadat yang lain.
[535] Maksudnya: janganlah melampaui batas yang dibutuhkan oleh tubuh dan jangan pula melampaui batas-batas makanan yang dihalalkan.

Ayat di atas juga diperkuat dengan pernyataan beliau dalam  hadist berikut:
“Tidak ada tempat yang lebih jelek dari perut seseorang yang dipenuhi oleh makanan. Cukuplah bagi anak Adam (manusia)  beberapa suapmakanan untuk mengeakkan punggungnya. Dan sekiranya harus demikian, maka sepertiga untuk makanannya, sepertiga untukminumanya, dan sepertiganya lagi untuk bernafas.” (HR.Ahmad)
“Orang mukmin itu makan di satu usus, sedangkan orang kafir makan di tujuh usus.” (HR. Muttafaqun ‘Alaih)

Pola makanan yang berlebihan seperti orang kafir dan dapat menimbulkan gangguan kesehatan, seperti obesitas (kegemukan), meningkatkan kadar gula darah (pencetus diabetus militus), peningkatan kadar kolesterol (pencetus diabetus militus), peningkatan kadar kolesterol (pencetus penyakit darah tinggi, jantung, stroke), gangguan pencernaan, dan masih banyak lagi akibat buruk lainnya.

Jika seluruh umat muslim mampu menerapakan apa yang diperintahkan Allah dan Rasulullah, maka di negeri ini tidak akan lagi terdengar kasus busung lapar. Karena mereka sadar, daripada menumpuk makanan, lebih baik diberikan kepada orang-orang yang lebih membutuhkan. Hal ini juga akan lebih meyehatkan dan mampu memupuk rasa empati dan solidaritas terhadap sesama.
Rasulullah saw mengunyah makanan juga sampai benar-benar halus. Dalam ilmu gizi, kita dianjurkan mengunyah makanan sampai 30 sampai40 kali. Hal ini bertujuan untuk meringankan proses pencernaan, sehingga makanan akan lebih mudah diserapoleh dinding usus dan akan lebih cepat menghasilkan energi.